PPM MBS PLERET YOGYAKARTA BERPATISIPASI PADA ACARA MUSYAWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DIYOGYAKARTA YANG DISELENGGARAKAN DI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Jumat, 26 Juli 2024 – PPM MBS PLERET YOGYAKARTA mengikuti pelatihan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Provinsi DI Yogyakarta yang diwakili oleh Ustadz Diki dan Ustadzah Nurisa. Acara musyawarah guru bimbingan dan konseling berlangsung mulai dari pukul 07.00-11.30 WIB tepatnya di Amphitarium Lantai 9 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Mengembangkan Kompetensi Guru BK

Ketua Lembaga Pengembangan Olahraga PWM DIY Edy Prajaka, S.Pd mengungkapkan pentingnya peran guru BK dalam mendukung perkembangan siswa. “Guru BK memiliki peran strategis dalam membantu siswa mengatasi masalah pribadi, sosial, dan akademis. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan guru BK memiliki pengetahuan dan keterampilan yang inovatif,” ujarnya.

Amphitarium UAD Kampus 4 menjadi tempat pelatihan yang mencakup berbagai topik, mulai dari teknik konseling terbaru, penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling, hingga strategi penanganan kasus-kasus kompleks siswa. Peserta pelatihan juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan sesama guru BK dari berbagai instansi.

Inovasi dalam Pelayanan Guru Bimbingan dan Konseling

Salah satu sesi yang mendapat perhatian khusus adalah pemanfaatan teknologi dalam bimbingan dan konseling. Di era digital, penggunaan teknologi memiliki peran penitng pada guru BK dalam memberikan layanan. Pada pelatihan ini juga mengenalkan alat tes, angket dan aplikasi untuk mendukung proses konseling. Selain itu, pelatihan ini juga membahas pentingnya pendekatan yang inklusif dan berbasis pada kebutuhan individu siswa. Para peserta musyawarah bimbingan dan konseling mendapatkan penjelasan bagaimana mengembangkan program bimbingan yang dapat mengakomodasi keberagaman latar belakang dan kebutuhan siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan.


		

Bagikan :