Selasa, 30 Juli 2024 MBS Pleret melaksanakan upacara bendera sekaligus apel rutin. Pelaksanaan apel menjadi pembuka pembelajaran normal sekolah setelah berlangsungnya sistem blok selama tiga pekan. Upacara dilaksanakan di MBS Pleret Unit Kanggotan dan Dahomo. Ustadz Kamil, M.Pd. selaku Pembina upacara memberikan semangat kepada santri karena pekan ini santri mulai sekolah. Amanat berisi nasehat kepada santri untuk menguatkan dan meluruskan niat.
Sebagai mana apa yang kita niatkan maka itulah yang akan kita dapatkan. Termasuk apa yang menjadi niat para santri untuk berangkat ke pondok. Ustadz Kamil juga mengingatkan untuk menjadi pribadi yang pantang menyerah. Pantang menyerah dalam menuntut ilmu, belaajar lmu Agama dan mengembangkan diri di MBS Pleret. Santri akan belajar memanajemen diri baik secara fisik maupun emosional ketika menemui masalah semasa tinggal di MBS. Dan yang tidak kalah penting di MBS Pleret kita akan belajar menghargai dan bersyukur. Bertemu dengan teman yang memiliki latar belakang yang beraneka ragam menjadikan santri harus mampu saling memahami, menghargai dan bersyukur.
Sistem blok pondasi menjadi santri
Ustadz Arandiva menjelaskan pembelajaran sistem blok, memfokuskan santri pada beberapa materi kepondokan selama 3 pekan. Dimulai pada awal tahun ajaran baru meliputi tahsin Al Qur’an, ibadah muamalah dan tamyiz. Santri baru berfokus pada materi tahsin dan ibadah mengingat pentingnya ketepatan dalam membaca Al-Qur’an dan ibadah sehari hari. Sedangkan untuk santri lama berfokus pada tamyiz, pembelajaran terjemah Al Qur’an dan membaca kitab.
Tamyiz adalah metode pembelajaran Al Qur’an yang berfokus pada terjemahan Al Qur’an dan juga membaca kitab kuning. Metode tamyiz menjadi metode pembelajaran yang menyenangkan karena santri dapat memahami materi hanya dengan bernyanyi. Tamyiz dapat disebut sebagai metode pembelajaran bahasa arab ala Indonesia. Untuk pelaksanaan tamyiz adalah pagi, siang, sore, hingga malam.
Tujuan dilaksanakannya sistem blok adalah penguasaan ilmu agama oleh santri sesuai dengan tagline “Quranic” yang dimiliki MBS Plerett. Dalam pelaksanaanya, ustadz dan ustadzah terbagi menjadi 3 tim. Tim tahsin, tim ibadah, dan tamyiz. Adapun tim tamyiz melibatkan tutor dari santri lama yang sudah memumpuni dalam materi tamyiz. Sehingga pada sistem blok tutor tamyiz ikut mengajar adik kelasnya.
Pelaksanaan sistem blok mendapat beberapa respon baik dari santri. Para santri berlomba lomba agar dapat segera memhami materi yang yang diberikan. Karenakan metode tamyiz merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi santri karena mereka dapat belajar sambil bernyanyi. Walau ada beberapa santri yang merasa bosan karena pengulangan materi selama tiga pekan.
Sistem baru pembelajaran sekolah MBS Pleret
Pembahasan pembelajaran sekolah setelah berlangsungnya sistem blok selama tiga pekan berdasarkan penjelasan Ustadz Nurwanto, M.Pd. dan hasil rapat Bersama ustadz ustadzah. Sistem pembelajaran baru berupa terfokusnya santri pada materi pokok. Hal ini berpacu pada jam pembelajaran pondok yang sebelumnya berlangsung pukul 07.00 hingga 15.00 WIB menjadi 07.00 sampai 12.00 WIB.
Bukan tanpa alasan, perubahan ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan waktu santri di pagi hari agar tidak mengantuk saat mengikuti pembelajaran. Sedangkan Waktu siang hari mulai pukul 13.00 hingga 15.00 untuk istirahat dan tidur sebelum tiba Waktu pembelajaran pondok di sore dan malam hari sebelum tidur malam. Dan kembali bangun lagi pada dini hari untuk melaksanakan sholat tahajud.
Sedangkan untuk Ustadz/ah pada siang hari setelah sholat dzuhur terdapat kesempatan waktu untuk persiapan mengajar seperti bahan dan media pembelajaran. Berbagai tim dalam struktur MBS Pleret juga dapat melaksanakan rapat. Selain itu ustadz ustadzah juga dapat meningkatkan kompetensi seperti mengikuti pelatihan, seminar, menulis jurnal/artikel, dan lain sebagainya. (LL)