Kisah Perjalanan Risma Menjadi Santri MBS Pleret hingga Mahasiswa UGM

WhatsApp Image 2021-10-23 at 19.43.33

Menjalani kebiasaan baru di dalam keterbatasan bukan suatu hal yang mudah, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Situasi itulah yang dialami oleh Kharisma Nurina Azalea alumni MBS Pleret angkatan pertama. Kak Risma, biasa ia disapa merupakan salah satu alumni angkatan pertama MBS Pleret berasal dari Banjarnegara. Ia kini tengah menempuh studi lanjut di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gajah Mada.

Perjuangan Risma ketika menjadi santri penuh dengan suka duka. Namun, seperti pepatah, perjuangan itu tak menghianati hasil. Ia menuturkan bahwa awalnya dulu ia tidak pernah membayangkan menjadi seorang santri, bahkan di tahun pertama ia di pesantren merasa bahwa tidak bisa untuk melanjutkan pendidikan di pesantren. Namun, seiring berjalannya waktu pesantren dapat membentuk karakter dan kepribadiannya jauh lebih baik. “Aku dulu nggak bayangin jadi santri, bahkan di tahun pertama aku merasa tidak bisa buat ngelanjutin pendidikanku di pesantren. Tapi, seiring berjalannya waktu aku sadar kalau pesantren membentuk karakter dan kepribadian aku yang baru,” ujar Risma.

Bagi Risma pesantren adalah tempat di mana dia bisa mengenal Allah SWT lebih jauh lagi, ia jadi tau bagaimana ibadah yang benar, serta hal-hal baru yang sebelumnya ia tidak rasakan. “Sebelum masuk pesantren, aku sama sekali nggak tahu banyak tentang agama. Aku belum tahu bagimana cara sholat yang benar, mengaji, dan berperilaku yang baik dan benar. Tetapi setelah masuk pesantren, aku belajar banyak banget,” tutur Risma.”

Ia mengisahkan bahwa selama di MBS Pleret ia berada di lingkungan yang selalu mensuport dirinya. MBS Pleret memberinya banyak kesempatan. “Lngkungan MBS itu sangat-sangat supportif, aku merasa kalau di MBS selalu memberi kesempatan buat aku belajar hal-hal baru. Ustad-ustadzahnya juga baik-baik banget, aku seneng banget buat diskusi sama ustad dan ustadzah di MBS. Belajar di MBS bukan hanya tentang pengetahuan agama, tapi banyak banget pelajaran yang nggak bakal aku dapet di tempat lain,” cerita Risma.

Kini ia telah menjadi mahasiswa Fisipol UGM. Menjadi mahasiswa UGM adalah cita-citanya sejak kecil dan kini mimpi itu menjadi kenyataan. “Jadi mahasiswa UGM merupakan cita-citaku dari SMP. Aku kagum banget sama UGM semenjak SMP, bahkan aku memilih buat melanjutkan SMA di MBS Pleret (Jogja) itu biar bisa main ke UGM karena memang sepengen itu jadi mahasiswa UGM,” kata Risma.

Setelah melewati perjuangan suka dan duka untuk menjadi mahasiwa, kini ia bisa membanggakan orang tuanya. akhirnya mimpi yang dulu ia angan-angan kini telah terwujud. “Akhirnya, setelah penantian yang panjang aku diterima di UGM. Aku masih gak menyangka, bahkan aku sampai mengecek 3 kali untuk mastikan tidak ada kesalahan. Aku seneng karena bisa buat ayah dan ibuku bangga,” sambung Risma dengan rasa bangga menuturkan perjalanannya.

Harapan ia saat ini adalah agar dirinya lebih banyak lagi menebar manfaat untuk orang lain dan menyelesaikan studinya dengan baik dan lancar, hingga kedepan bisa lebih membanggakan orang tuanya lagi. “Harapanku semoga aku bisa melanjutkan proses kuliah dengan baik. Semoga orang tuaku selalu sehat dan panjang umur. Semoga aku bisa membanggakan kedua orangtuaku dan semoga aku bisa menebarkan lebih banyak manfaat ke orang lain,” tutup Risma mengakhiri kisahnya di sapa alumni MBS Pleret kali ini. (Wahyu)

Bagikan :