MEMBANGUN DZURIYYATAN THOYYIBATAN: MEWARISKAN KEBAIKAN DARI GENERASI KE GENERASI

Oleh: Fajar Nurisa Khoirini, S.Psi (Guidance and counseling teacher at PPM MBS Pleret Yogyakarta)

Kehidupan umat islam terus mengalami perkembangan hingga saat ini dan menjumpai era transformasi digital.  Mau tidak mau masyarakat harus terus ikut berkembang, membangun dan mempertahankan nilai-nilai kebaikan. Berbicara mengenai kebaikan, salah satu aspek yang perlu untuk diperhatikan adalah generasi. Generasi adalah sekelompok individu yang berada pada masa yang sama dengan kelompoknya berdasarkan  tahun  kelahiran,  umur,  lokasi,  dan kejadian –kejadian kehidupan pada kelompok  individu  tersebut  serta memiliki  pengaruh signifikan dalam  fase  pertumbuhan  mereka (Putra, Y. S. 2017). Generasi memiliki peranan penting dan berdampak besar bagi kehidupan, tidak hanya bedampak pada kehidupan individu maupun kehidupan keluarga namun juga berdampak pada kehidupan masyarakat dan bangsa.

Rabbi Hab lii milla dunka dzurriyyatan thoyyibatan.

Kalimat diatas merupakan petikan firman Allah pada surah Al-Imran ayat 38 yang artinya wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi –Mu. Dzuriyyatan berdasarkan ayat ini berarti keturunan atau generasi. Secara luas maksud dari keturunan yang baik tidak hanya baik secara hubungan darah, namun juga keturunan yang mewarisi nilai- nilai moral, etika dan keimanan yang kuat. Tidak hanya itu, dzurriyyatan thoyyibatan diharapkan mampu mempertahankan dan meneruskan ajaran kebaikan yang selaras dengan nilai-nilai ajaran syariat islam.

Pentingnya Membangun Generasi Dzurriyyatan Thoyyibatan.

Maintaining Good Values : Salah satu alasan utama pentingnya membangun generasi dzuriyyatan thayyibatan adalah menjaga nilai-nilai kebaikan. Dunia yang semakin materialistis, nilai-nilai islam yang seringkali terabaikan, generasi dzuriyyatan thayyibatan diharapkan mampu berperan sebagai maintaining good values atau menjadi penjaga dan penerus nilai-nilai tersebut. Harapannya adalah agar ajaran kebaikan tetap hidup, terjaga dan terus berkembang dari generasi ke generasi.

Building Strong Communities: Generasi dzuriyyatan thayyibatan selain diharapkan berakhlak mulia dan memiliki keimanan yang kuat. Dzurriyyatan thayyibatan juga diharap turut andil dalam membangun masyarakat yang lebih baik, menjadi individu yang berintegritas, jujur, dan bertanggung jawab. Sehingga dapat memperkokoh dan membangun ajaran yang benar sesuai Al-Quran dan As-Sunnnah di kalangan masyarakat.

 

Shaping Future Leaders: Pemimpin yang baik tidak dilahirkan begitu saja, melainkan dibentuk oleh lingkungan dan nilai-nilai yang dipelajari sejak kecil. Oleh karena itu, membangun generasi dzuriyyatan thayyibattan sama dengan berinvestasi dan menciptakan pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan positif bagi kemaslahatan umat islam.

Membangun generasi dzurriyyatan thayyibatan memerlukan komoutmen yang cukup besar Dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan, memberikan teladan yang baik, dan menciptakan lingkungan positif, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu saleh dan berakhlak mulia. Pendidikan akidah, akhlak, ilmu pengetahuan, kemandirian, dan tanggung jawab adalah kunci utama. Warisan kebaikan ini akan membawa manfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa dari generasi ke generasi.

 

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. S. (2017). Theoritical review: Teori perbedaan generasi. Among makarti9(2). http://dx.doi.org/10.52353/ama.v9i2.142

https://quran.kemenag.go.id/

Bagikan :