Kemdikbud Terapkan Kurikulum Merdeka untuk Majukan Pendidikan Indonesia: MBS Pleret Hadir dengan Kurikulum Unggulan

pengertian kurikulum merdeka

Untuk mengatur pendidikan di Indonesia, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan kurikulum pendidikan yang akan digunakan seperti Kurikulum Merdeka.

Saat ini Kemdikbud telah menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum yang digunakan pada pendidikan di Indonesia. Sebelumnya kurikulum pendidikan Indonesia menggunakan Kurikulum 2013.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Pada Kurikulum Merdeka pendidik atau guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat menyesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Untuk jenjang Sekolah Dasar, terdapat penggabungan antara mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS. Penggabungan pelajaran IPA dan IPS ini harapannya dapat memicu anak untuk dapat mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan.

Mata pelajaran IPAS mulai diberikan pada Fase B atau kelas III untuk menguatkan kesadaran peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya, baik dari aspek alam maupun sosial. 

Perubahan juga terjadi pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib, sedangkan mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata pelajaran Seni (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni Teater).

Sedangkan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), pada Kurikulum Merdeka tidak sudah tidak ada penjurusan. Peserta didik akan memilih mata pelajaran kelompok pilihan di Kelas XI dan XII sesuai minat dan bakatnya dengan panduan guru Bimbingan Konseling.

Peminatan tersebut tidak ada di kelas X, berikut alasan tidak ada peminatan pada kelas X:

  1. Peserta didik perlu menguatkan kembali kompetensi dasar/fondasi sebelum mereka mengambil keputusan tentang arah minat dan bakat akademik yang ingin mereka kembangkan 
  2. Keputusan untuk menentukan pilihan akademik sebaiknya dilakukan saat peserta didik sudah lebih matang secara psikologis, ketika mereka sudah di SMA, bukan di SMP 
  3. Peserta didik dapat menggunakan 1 tahun masa belajar di SMA untuk mengenal pilihan-pilihan yang disediakan satuan pendidikan tersebut, sebelum mengambil keputusan terkait pelajaran yang ingin mereka dalami 
  4. Memberikan kesempatan lebih banyak kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan orang tua/wali dan guru Bimbingan Konseling tentang minat dan bakatnya serta rencana masa depan.

Di sisi lain Pondok Pesantren Modern MBS Pleret juga telah menetapkan kurikulum terbaik untuk proses pembelajaran.

Berikut Kurikulum MBS Pleret:

  1. Kurikulum MBS terdiri dari Ilmu Pengetahuan Umum 100%, Ilmu Pengetahuan Agama 100%
  2. Bahasa pengantar menggunakan bahasa Inggris dan Arab
  3. Hal ini menunjukkan bahwa antara ilmu agama dan umum tidak dapat dipisahkan, semuanya ilmu Islam
  4. Semua bersumber dari Allah dengan segala ciptaan-Nya atau segala sesuatu yang lahir dari ciptaan-Nya
  5. Secara mendasar, tujuan pengajaran kedua macam ilmu tersebut adalah untuk membekali siswa dengan dasar-dasar ilmu menuju kesempurnaan menjadi ‘abid dan khalifah
  6. Kurikulum MBS PLERET tidak terbatas pada pelajaran di kelas saja, melainkan keseluruhan kegiatan di dalam dan di luar kelas merupakan proses pendidik-an yang tak terpisahkan

Sedangkan isi dari Kurikulum MBS Pleret adalah sebagai berikut:

  1. Bahasa Arab
  2. Ulum Islamiyah; untuk kelas II ke atas menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar.
  3. Ulum Ammah/ pembelajaran umum untuk kelas II ke atas menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
  4. Keguruan
  5. Mengadopsi kurikulum Nasional
  6. Kemuhammadiyahan
  7. Kewarganegaraan

Dengan kurikulum tersebut diharapkan bisa mendukung tercapainya visi MBS Pleret yaitu menghasilkan ulama intelektual yang berbasis Al Qur’an.

Bagikan :