MBS Pleret, Bantul — Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret menyelenggarakan workshop dalam rangka penyusunan Buku Ajar Bahasa Inggris Berbasis Pendidikan Agama Islam, Sabtu (5/8/2023). Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Sastra Inggris Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY). Peserta workshop berjumlah 35 guru yang berasal dari tiga lembaga pendidikan yaitu Pondok Pesantren Modern MBS Pleret, SMP Muhammadiyah dan SMA Muhammadiyah di Kecamatan Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Turut hadir dalam acara pembukaan workshop ini perwakilan dari Dikdasmen PWM DIY dan PDM Bantul, Badan Pembina Pesantren, Direktur Pesantren serta Kepala Sekolah SMP dan SMA Muhammadiyah.
Workshop yang pertama kali dilaksanakan ini mengawali program penyusunan buku ajar yang akan berlangsung selama tiga bulan hingga akhir September 2023. Di awal pembukaan, Direktur MBS Pleret, Ustadz Kamiludin, M.Pd. mengucapkan selamat datang kepada Tim dari UNY dan segenap peserta workshop. Dalam sambutannya, Ustadz Kamiludin mengapresiasi program tersebut yang membawa kebaikan dan manfaat untuk para pengajar dalam meningkatkan kompetensinya. Penggunaan Bahasa Inggris Berbasis PAI secara tidak langsung adalah peningkatan mutu pendidikan yang kita berikan kepada peserta didik sebagai penerus masa depan.
Berikutnya, penyampaian sambutan dari Ketua Tim PKM UNY, Prof. Erna Andriyanti, SS., M.Hum., Ph.D. menerangkan dapat terealisasinya program ini berkat dukungan dan didanai oleh DRTPM Dirjen Dikti Ristek. Prof. Erna menyatakan bahwa program pengabdian serupa adalah sinergi bersama dalam upaya memajukan kecerdasan bangsa. Kesempatan untuk mendapatkan akses fasilitas serta pendanaan program dari pemerintah sangat terbuka di masa mendatang. Oleh karena itu, lembaga pendidikan wajib menjaga dan memperluas hubungan untuk memperolehnya. Program yang berkesinambungan mempunyai peluang lebih besar, sebab pemerintah sedang mendorong pendidikan ke arah kemajuan.
Dengan mengharap ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala, workshop resmi dibuka secara simbolis oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pleret terpilih yang juga menjabat sebagai Ketua BPP MBS Pleret yaitu Bapak Fathul Mubin, S.Ag., M.Pd. Bapak Mubin menambahkan terjunnya akademisi dari perguruan tinggi secara nyata adalah pengabdian yang masyarakat butuhkan. Beliau berharap penyusunan buku ajar ini nantinya dapat memacu pendidikan lebih unggul, dengan mengedepankan interelasi, interkoneksi, inovasi, dan kolaborasi.
Setelah dibuka, workshop sesi pertama dibersamai Prof. Erna yang memberikan materi Bahan Ajar Bahasa Inggris dalam Konteks Pesantren dan Pendidikan Agama Islam. Beliau menuturkan, “Workshop ini bertujuan untuk membawa sekolah berbasis agama semakin maju, mampu untuk dikenal di kancah internasional.”. Bahasa Inggris menduduki peringkat atas dalam penggunaan komunikasi secara global, sehingga penting mengintegrasikannya agar kualitas sumberdaya manusia kita dapat bersaing.
Menurut Prof. Erna Bahasa Inggris yang diajarkan kepada para siswa Muhammadiyah merupakan Bahasa Inggris yang umum dan biasanya berdasar pada kebutuhan untuk mengerjakan ujian akhir. Padahal Bahasa Inggris yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam dalam hal literasi belum optimal dan bahkan tidak banyak diketahui. English for specific purpose (ESP) dalam lingkup pesantren dan sekolah agama menargetkan penguasaan bahasa Inggris dalam memahami disiplin ilmu yang difokuskan, maka buku ajar ini dapat mendulang kecakapan berbahasa khususnya segala komunikasi keislaman.
Selain itu, Benni Setiawan, S.H.I., M.Si. yang menjadi pemateri sesi kedua menyampaikan pembahasan terkait elemen-elemen yang diperlukan untuk menyusun buku ajar. Diantaranya mulai dari pengenalan dan kriteria, struktur buku bahan ajar, hingga metode pembelajaran yang tepat untuk para siswa. “Bahan ajar yang baik memuat metode pembelajaran yang sesuai dengan apa yang siswa butuhkan, bahasa yang digunakan pun sederhana agar para siswa lebih mudah memahami isi dari buku ajar tersebut,” paparnya. Tak hanya itu, buku ajar perlu didukung dengan media pembelajaran yang interaktif untuk membantu para siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar visual maupun audio. Dan untuk memastikan sejauh apa peserta didik memahami pembelajaran, perlu dimasukkan ke dalam buku ajar, soal-soal latihan dan evaluasi yang berkaitan dengan materi.
Dalam dua sesi workshop permulaan ini, para peserta bersikap aktif dalam diskusi kelompok untuk mengumpulkan tema bahan ajar yang akan dimuat dalam produk keluaran. Antusiasme nampak dari penyampaian gagasan dan usulan yang dimiliki terkait penyusunan bahan ajar untuk para siswa. Sesi workshop akan berkelanjutan dalam empat sesi lagi disertai dengan pendampingan secara intensif baik secara luring maupun daring. Workshop kolaborasi Tim PKM Sastra Inggris UNY dan MBS Pleret ini wajib menghasilkan buku keluaran berupa buku bahan ajar beserta media pembelajarannya sebagai upaya menghasilkan lulusan Muhammadiyah yang unggul, cakap, dan mendunia. Semoga ke depan, buku ajar tersebut dapat menjadi acuan kegiatan belajar-mengajar berbahasa inggris yang berbasis pada Pendidikan Agama Islam baik di sekolah ataupun di luar sekolah.